| No | Nama Barang | VOL. | HARGA | |
| Netto | HJ | |||
| 1 | Kaldu Ayam | 80 gr | 13.000,00 | 14.000,00 |
| 2 | kaldu Sapi | 80 gr | 13.000,00 | 14.000,00 |
| 3 | Sabun Sere segi 8 ( 6 pc)/ 1 slop | 18.000,00 | 20.000,00 | |
| 4 | Sabun Sere bulat ( 6 pc)/ 1 slop | 18.000,00 | 20.000,00 | |
| 5 | Habbatusasauda | 200 kap | 23.000,00 | 25.000,00 |
| 6 | Minyak zaitun | 60 ml | 11.000,00 | 13.000,00 |
| 7 | Minyak zaitun | 60 kap | 16.500,00 | 18.000,00 |
| 8 | Minyak zaitun | 100 kap | 28.000,00 | 30.000,00 |
| 9 | Sirup Rosela | 17.000,00 | 19.000,00 | |
MANAJEMEN OPERASIONAL
PENDAHULUAN
Pengertian Apotek
Apa yang dimaksud apotek ?
Menurut Kepmenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan Tata Cara pemberian Izin Apotik
Pasal 1 ayat (a) :
“Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat”
Pasal 1 ayat (i) :
“Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatan dan kosmetika”
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan).
Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki 5 fungsi kegiatan yaitu :
1. Pembelian
2. Gudang
3. Pelayanan dan penjualan
4. Keuangan
5. Pembukuan
Sehingga agar pengelolaan berlangsung dengan baik biasanya apoteker selain menguasai ilmu kefarmasian juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran dan ilmu akuntansi.
Dengan demikian apoteker pengelola apotek (APA) dalam menjalankan profesi apoteker tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat melaksanakan pekerjaan di apotek sesuai prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan fungsi sosialnya di masyarakat.
Tujuan :
Tujuannya adalah agar seorang apoteker mampu mengelola dan memahami cara pengelolaan apotek yang baik, antara lain :
1. Bagaimana Cara mengelola :
Fungsi pembelian (purchasing), untuk memperoleh harga beli barang yang efisien dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen
Fungsi gudang (ware house), untuk mencegah resiko kerugian sekecil mungkin dari kehilangan, kerusakan dan barang yang tidak laku
Fungsi pelayanan (servicing), untuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dan memperoleh keuntungan yang optimal
Fungsi keuangan (financing), untuk mencegah resiko kerugian sekecil mungkin dari kehilangan, kerusakan dan adanya uang palsu serta menjaga aliran kas (cash flow) tidak defisit.
Fungsi pembukuan (accounting), untuk dapat menyajikan laporan khususnya keuangan yang tepat isi dan tepat waktu
2. Apa yang menjadi indikator tingkat keberhasilan yang dicapai oleh suatu fungsi kegiatan apotek dan bagaimana cara membacanya ?
3. Bagaimana cara :
Membuat sistem pengawasan dan pengendalian pada setiap fungsi kegiatan di apotik
Membuat alat pengendalian pelaksanaan standar prosedur operasional (SPO) dan program kerja pada setiap fungsi kegiatan di apotek
Melakukan pengawasan dan pengendalian pada pelaksanaan standar prosedur operasional dan program kerja yang terdapat pada setiap fungsi kegiatan di apotek